Selasa, 22 April 2008

Saksi Yehuwa dan Akhir Zaman

SAKSI-SAKSI YEHUWA & AKHIR ZAMAN

Berbicara mengenai SSY & Alkitab kita tidak dapat mengabaikan hubungannya dengan Akhir Zaman di mana hari Kiamat termasuk karena SSY cenderung menjadikan Alkitab sebagai buku teka-teki soal Akhir Zaman. Ajaran Akhir Zaman dapat dikata merupakan ajaran sentral SSY, bahkan sedini pembentukannya diramalkan bahwa Yesus akan datang pada tahun 1874. Karena selalu ramalan SSY keliru dan direvisi maka banyak orang meragukan pengertian SSY mengenai Alkitab khususnya soal Akhir Zaman, namun ada yang berdalih bahwa "Semua orang dapat menyelidiki seluruh publikasi Saksi Yehuwa. Tidak ada satu pun yang berisi mengenai ramalan spesifik tentang kapan kiamat datang." Marilah kita selidiki publikasi SSY itu!

AKHIR ZAMAN

Charles Taze Russel pendiri SSY terpengaruh gereja Advent mengenai kedatangan Yesus, namun karena tidak cocok membentuk kelompok Alkitab sendiri (1870) dan percaya bahwa kehadiran Yesus sebenarnya tidak kelihatan dan telah dimulai tahun 1874 (SSY tidak mempercayai bahwa Yesus bangkit secara tubuh tetapi hanya secara roh).

Akhir Zaman/Kiamat adalah tema sentral ajaran SSY karena sejak awal kedatangan Yesus sudah ditunggu dan tahun 1879 Russel menerbitkan majalah ‘Zion’s Watch Tower and Herald of Christ Presence." Tahun 1886 ia mulai menulis 7 jilid buku tebal berjudul ‘Milenial Dawn’ (Fajar Milenium, yang kemudian diganti judulnya ‘Studies in the Scriptures’). Judul-judul seri mengungkapkan pokok-pokok pemikiran mengenai Akhir Zaman, seperti judul jilid dua diberi tema ‘The Time is at Hand’ (1889), jilid tiga ‘Thy Kingdom Come’ (1891), dan jilid IV ‘The Day of Vengeance’ (1897, belakangan disebut The Battle of Armagedon).

Dipercayai bahwa kedatangan Yesus keduakali pada tahun 1874 adalah melakukan persiapan selama 40 tahun dimana masa itu Yesus melakukan perang besar yaitu perang Harmagedon (Why.16:14-16) dan kerajaan 1000 tahun dibawah pemerintahan Kristus akan dimulai. Perang itu berakhir pada bulan Oktober 1914 dimana kerajaan-kerajaan dunia dan kerajaan gereja (susunan Kristen) akan musnah atau berakhirnya ‘Zaman Orang Kafir’ (Watch Tower, January 1886; Studies in the Scripture jilid II, h.91; Karena Allah itu Benar Adanya, h.206). Disebutkan bahwa "This is another strong coroborative proof of the Lord’s Presence and the end of the world, beginning in 1914" (Creation, h.307).

TAHUN 1914

Sebenarnya ramalan SSY tentang zaman akhir sudah diarahkan dimulai tahun 1799 dan selanjutnya dengan memperhitungkan tahun sabat-akbar 2500 tahun (50X50) disebutkan bahwa pada tahun 1874 Yesus telah datang dalam keadaan roh untuk mempersiapkan pemerintahannya di bumi. Dengan memperhitungkan angka hukuman 7 kali lipat maka diperolehlah angka 7X360 = 2520 tahun (lipat dianggap tahun dan tahun dihitung harinya) diperoleh tahun 1914 sebagai angka Akhir Zaman atau Akhir Dunia/Kiamat. Disebutkan dengan yakin oleh Russel "This is another strong coroborative proof of the Lord’s Presence and the end of the world, beginning in 1914"

Penentuan tahun ramalan itu di dasarkan perhitungan angka-angka dalam Alkitab yang ditafsir secara harfiah & alegoris. Angka 1914 diperoleh juga dari perhitungan angka 2520 dalam Why.12:6,14, (‘Pemerintahan yang Akan Mendatangkan Firdaus’, h.20, salah cetak disebut 2250). Yang menjadi masalah angka 2520 itu dianggap dimulai ketika Babel menyerbu Yerusalem pada tahun 607/606sM. Di sini kita dapat melihat bagaimana SSY kurang menguasai data sejarah, sebab semua buku-buku sejarah sepakat bahwa tahun penyerbuan Babel ke Yerusalem terjadi pada tahun 587/6sM. Banyak anggota SSY yang terbuka akan kebenaran sejarah mundur, namun yang lain tetap menggunakan tahun fiktif itu.

Pada 1914 Yesus dianggap mulai memerintah kerajaan 1000 tahun dan iblis dicampakkan ke bumi dalam perang Armagedon. Sejak waktu itu sisa SSY yang akan memerintah bersama Yesus mulai menyiarkan ajaran SSY di seluruh bumi. Ayat-ayat Mat.25:31-46 mengenai perumpamaan Domba dan Kambing ditafsirkan secara alegoris bahwa domba-domba adalah SSY dan kambing-kambing adalah para pengikut agama palsu (a.l. Karena Allah Itu Benar Adanya, h.209; Pemerintahan yang Akan Mendatangkan Firdaus, h.23).

Setelah setan dicampakkan maka 144.000 SSY terpilih akan memerintah bersama Yesus di sorga dan sisa SSY lainnya akan hidup dalam suasana damai sejahtera di firdaus di bumi. Suatu pengharapan utopia yang merupakan dambaan SSY. Jadi, SSY diperhadapkan dengan kengerian perang Armagedon dan daya tarik surgawi dan firdaus di bumi dimana terjadi kebangkitan orang mati dan terdapat perdamaian antar manusia dan antar manusia dengan hewan (Yes.11:6-9). Semua penganut agama palsu akan dimusnahkan (tidak dipercayai adanya neraka).

TAHUN 1915

Kecuali Perang Dunia yang singkat, dan tidak menunjukkan bahwa nubuatan Why.11:18 tentang pembinasaan bumi terbukti, menyebabkan ramalan SSY perlu direvisi kembali karena pada tahun 1914 tidak ada tanda-tanda berakhirnya pemerintahan duniawi dan kehancuran kekristenan. Akibatnya Russel kembali merevisi tahun itu menjadi tahun 1915 dan setelah terlewati diramalkan ulang menjadi tahun 1918. Pada tahun-tahun itu pemerintahan dunia dan susunan Kristen / gereja ternyata tetap berdiri, dan yang terjadi adalah ‘end of Russel’ karena pada tahun 1916 ia meninggal dunia.

TAHUN 1918

Tahun 1918 terlewati tanpa tanda kiamat bahkan tahun itu ditandai dengan perdamaian untuk mengakhiri perang Dunia ke-I. Kemudian dibawah penerusnya Rutherford, disebut tahun yang baru 1925 dimana Abraham, Ishak dan Yakub diramalkan akan dibangkitkan dalam kesempurnaannya agar memerintah di bumi (Millions Will Now Living Will Never Die, h.89-90). Sekalipun pada tahun itu tetap tidak terjadi apa-apa, fanatisme akhir zaman mendorong SSY pada tahun 1929 membeli kompleks rumah di San Diego yang diberi nama ‘Beth Sarim’ yang dianggap tempat yang akan digunakan sebagai pusat pemerintahan mereka yang dibangkitkan.

Dalam film dokumenter yang meliput kotbah Russel dan Rutherford yang sangat berapi-api di stadion tentang akhir dunia/kiamat dihadapan ribuan pendengarnya, kita dapat melihat bahwa keyakinan soal ‘akhir dunia/kiamat’ (end of the world) itu memang benar-benar serius di kalangan SSY pada waktu itu. (lihat film semi dokumenter ‘The Witnesses of Jehovah’, Jeremiah Films, 1986).

Penantian masa dimulainya pemerintahan Kristus pada tahun 1914, 1918 dan 1925 sempat membuat ribuan anggota SSY berduyun-duyun berdatangan ke Amerika dari Eropah untuk menanti hari kebangkitan kedua itu dan karena tidak terjadi kemudian menjadi masalah sosial besar bagi pemerintah Amerika Serikat menghadapi orang-orang frustrasi yang banyak itu (lihat film dokumenter ‘The Witnesses of Jehovah’). Dari literatur SSY sendiri disebut bahwa ribuan SSY pada tahun-tahun itu berhenti dari pekerjaan, menjual rumah dan mobil mereka bahkan banyak petani tidak lagi mau menanam gandum dan diselingi masa depresi tahun 1930 benar-benar ramalan kiamat ini menjadi sensasi berat pada masa itu.

Sekalipun sudah berkali-kali tidak terbukti bahwa akhir dunia/kiamat datang, mereka masih mendambakan ‘Beth Sarim’ berfungsi sesuai ramalan. Yang terjadi kemudian adalah bahwa Beth Sarim menjadi saksi dunia bahwa Rutherford mati digedung itu pada tahun 1942 dan secara diam-diam kemudian untuk menghilangkan jejak Beth Sarim dijual pada tahun 1948.

TAHUN 1975

Perhitungan-perhitungan yang tidak pernah benar tidak meredakan fanatisme SSY, sebab kemudian dihitung bahwa sebenarnya Adam diciptakan pada tahun 4026sM dan 6000 tahun akan berakhir pada tahun 1975 dimana kerajaan 1000 tahun akan benar-benar berdiri dimana Kristus akan memerintah. Dalam publikasi SSY disebutkan bahwa banyak yang menjual rumah dan berhenti bekerja untuk menyambut berakhirnya kerajaan duniawi atau kiamat pada tahun 1975 (How Are You Using Your Life?, Kingdom Ministry, May 1974, h.3). Disebutkan bahwa "the battle of Armageddon will be all over by the autumn of 1975, and the long-looked-for thousand years reign of Christ will begin by then." (Watchtower, August 15, 1968).

Kembali tahun 1975 tidak terjadi pemusnahan pemerintah-pemerintah dunia bahkan susunan Kristen yaitu gereja-gereja pada tahun itu mengalami perkembangan pesat dengan adanya perkembangan kharismatik, dan zaman orang kafir ternyata belum juga berakhir. Salahnya ramalan akhir dunia/kiamat yang sudah berkali-kali itu tidak membuat SSY menyadari kesalahan fanatisme mereka dalam perhitungan ramalan akhir zaman/akhir dunia/kiamat, namun kemudian sesudah tahun 1975 berkembanglah kembali pendapat bahwa tahun 1914 adalah tahun yang benar tetapi dengan kandungan isi yang disesuaikan, yaitu hari itu bukan sebagai hari akhir dunia/kiamat (Akhir Zaman orang kafir) tetapi sebagai permulaan kerajaan 1000 tahun yang akhirnya nanti baru terjadi kiamat dengan perang armagedonnya. Kosep Akhir Zaman bergeser menjadi Zaman Akhir.

KEMBALI KE TAHUN 1914 DENGAN PENGERTIAN BARU

Dalam dasawarsa pasca 1975 terjadi kembali eforia akan buku-buku tulisan Russel sehingga ramalan 1914 itu kembali ditonjolkan tetapi disesuaikan dengan beberapa kali batalnya akhir dunia/kiamat yang diramalkan. Seri ‘Studies in the Scriptures’ yang biasa penulis pelajari dicetak pada tahun 1990-an oleh ‘Bible Students Congregation of New Brunswick’, seratus tahun setelah buku itu ditulis oleh Russel.

Sekalipun ramalan-ramalan tentang Akhir Zaman Orang Kafir dan Kiamat selama ini belum pernah terjadi, tidak sedikit SSY yang kemudian mengembangkan doktrinnya dengan mengatakan bahwa ‘Kiamat’ sebenarnya terjadi setelah kerajaan 1000 tahun berakhir. Di sini kita dapat melihat bahwa ketika kiamat yang berarti hari penghakiman dan berakhirnya hari-hari pemerintahan duniawi dan susunan Kristen tidak terjadi, maka pengertian kiamat itu diberi waktu sesuai pengertian baru, yaitu pada akhir masa kerajaan 1000 tahun, suatu pergeseran konsep dari ‘akhir zaman’ ke ‘zaman akhir.’

Sebelumnya sedini tahun 1914 sudah diramalkan soal kiamat. Dalam kamus Indonesia-Inggeris disebut bahwa ‘kiamat’ adalah ‘day of judgement’ dan ‘end of days’ yang dengan jelas bisa kita jumpai dalam publikasi SSY sebelum tahun-tahun 1914, 1918, 1925 maupun 1975, namun tidak terjadinya ‘judgement day’ dan ‘end of days’ dari pemerintahan dunia dan susunan Kristen pada tahun-tahun tersebut menyebabkan diubahnya pengertian ‘kiamat’ itu.

AJARAN YANG BERUBAH-UBAH

Memang sulit untuk menelusuri pemikiran SSY khususnya dalam hubungan dengan ramalan-ramalan akhir zaman/kiamat, soalnya kesalahan perhitungan yang semula diyakini dengan begitu fanatik bisa saja dianggap kemudian sebagai perhitungan yang belum sempurna dan diubah/diganti dengan tahun lainnya, dan dalam kasus 1914 malah kembali kepada ramalan sebelumnya yang sudah dianggap salah namun dengan pengertian baru. Dalam buku SSY disebutkan bahwa pemikiran mereka bersikap progresif:

"Pengertian yang jelas tentang Firman Allah tidak datang sekaligus. Dalam banyak kasus, Siswa-siswa Alkitab dapat menangkap sari perincian pola kebenaran tetapi belum melihat gambar yang lengkap. Meskipun demikian, mereka rela belajar. Mereka tidak terbelenggu oleh kredo; mereka progresif. Mereka membagikan apa yang mereka pelajari." (Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah, h.132)

Kembali di sini kita dapat melihat betapa SSY menggunakan Alkitab sebagai buku primbon yang angka-angkanya dijadikan teka-teki kronologi sejarah, dan bila nubuat semula tidak terjadi selalu ada tahun kambing hitam lainnya yang direka-reka untuk memuaskan keinginan manusiawi.

Tuhan Yesus berfirman:

"Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya." (Kis.1:7).

Sebenarnya kalau SSY mau belajar terbuka sesuai ucapan kerelaan diatas (jadi tidak mengikuti indoktrinasi pusat di ‘Bethel-Brooklyn’ yang sudah terbukti banyak salahnya), yaitu dengan belajar dari terjemahan Alkitab yang sesuai kaidah bahasa seperti yang dimiliki oleh umat Kristen, tentu mereka tidak perlu setiap kali merevisi nubuatan-nubuatan rekaan manusia yang selalu salah itu dan mau dengar-dengaran akan sabda Roh Kudus sendiri yang menerangi umatnya dalam mengerti Firman Allah (susahnya mereka tidak mengakui Roh Kudus sebagai pribadi, melainkan sekedar kekuatan ilahi saja).

"tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yoh.14:26).

Sampai saat ini SSY dalam kampanyenya tetap menekankan soal Akhir Zaman dengan pengertian terakhir ini dan menawarkan suatu utopia surga dibalik armagedon yang mengerikan, namun karena sampai sekarang surga sudah penuh dengan 144.000 orang-orang SSY yang sudah meninggal, maka lainnya diberi tempat tinggal secara kekal di firdaus di bumi dan manusia non-SSY dari semua agama dunia akan dimusnahkan. Suatu pembagian dimana ada manusia SSY kelas satu (surgawi) dan kelas 2 (firdaus duniawi), dan yang bukan SSY sebagai akan ‘mati kekal’ (musnah). Yang terakhir memang bukan pilihan yang tidak enak karena tidak dipercaya adanya neraka.

Tidak ada komentar: